hay guys,,Selamat datang di blog gue,saya disini akan membagikan serangkaian informasi mengenai sejarah indonesia kuno,sebelum ke pokok yang lanjut tentu teman teman sekalian mempunyai masa sejarahnya sendiri,ya..karna kalian tentu telah mengalami yang namanya di lahirkan dan pada saat anda lahir tentu ada yg mengartikan kalo itu sebagian dari kehidupan masa lampau kita atau sejarah kita sendiri,,benar tidak :Dsaya berani berkata kalo kalian adalah orang gila ,jika kalian tidak mempunyai masa masa sejarah,dan artinya anda adalah TIDAK INGAT APA APA pada diri anda sendiri,lupa kalo orang tua pernah melahirkan kita,lupa kalo kita telah di beri nama,dan lainnya lah,bener tidak teman,,hanya orang gila kan yang tidak punya ingatan :DBaiklah disini ada pengertian sejarahKata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun, yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol, yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu memiliki hubungan yang saling terkait dan membentuk pohon tersebut menjadi hidup.
selanjutnya kita akan membahas tentang situs pemakaman sabo kingking/saba kingking.
sabokingking
BAB I
1.Pendahuluan
1.1 latar belakang
Sabokingking adalah salah satu situs tertua dan cukup unik, yang terletak di komplek pemakaman Sabokingking, kawasan I Ilir, Sungai Buah, Kecamatan Ilir Timur (IT) II. Sebelum menjadi areal pemakaman, tempat ini merupakan tempat pertemuan para ulama serta raja Palembang. Sebelum bernamakan Sabokingking, nama tempat ini adalah Istono Sobo. Yang berarti tempat pertemuan para raja. Nama Istono Sobo berganti menjadi menjadi Sabokingking setelah para raja kerajaan Palembang ikut dalam pertemuan tersebut. Situs daerah Sabokingking ini sering kali menjadi tidak menjadi pusat perhatian masyarakat dan pemerintah. Namun, Pemerintah telah memberikan dana 1 juta kepada juru kunci Makam Sabokingking sebagai gaji atau upah. dan renovasi pada tahun 2004. Cukup banyak para pelajar yang mengetahui situs sejarahnya. Maka dari itu pelajar lebih memilih fakultas sejarah dibandangkan fakultas geografi.
1.2.Rumusan Masalah
1.Jelaskan tentang makam situs sabo king king?
2.Jelaskan arti dari sabo king king?
3.Apa yg menarik dari ratu sinuhun?
4.jelaskan penemuan tentang batu di situs sabaKingKing?
1.3.Batasan Masalah
1.Agar mahasiswa dapat mengetahui tata letak makam sabo king king
2.Agar mahasiswa dapat memahami arti dari sabo king king
3.Agar mahasiswa dapat mengetahui sejarah ratu sinuhun
4.Agar mahasiswa dapat menjadikan sebuah batu tersebut bahan penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. penjelasan situs sabo king-king
Sabokingking, Pemakaman Raja-Raja Kerajaan Islam Palembang
Palembang, Sumsel - Makam Sabokingking, merupakan pemakaman para raja-raja awal kerajaan Islam Palembang yang telah berusia sekitar 500 tahun. Seperti makam Pangeran Sido Ing Kenayan dan istrinya Ratu Sihuhun, Sido Ing Pasaeran atau Jamaluddin Mangkurat I (1630-1652), serta Pangeran Ki Bodrowongso yang pernah hidup di antara tahun 1622-1635 Masehi. Makam ini terletak di Sei-Buah, Ilir Timur II, Palembang. Letak makam Pangeran Sido Ing Kenayan dan istrinya Ratu Sinuhun ini tidak jauh dari dari kompleks pemakaman kakek mertuanya Ki Gede Ing Suro, di lorong Haji Umar, di 1 Ilir Palembang. Ratu Sinuhun merupakan cucu Ki Gede Ing Suro.
Di bawah pemerintahan Sido Ing Kenayan, Ratu Sinuhun mampu melahirkan kitab Undang-undang `Simbur Cahaya` yang merupakan hukum adat tertulis dan berlaku di seluruh wilayah Sumatra Selatan saat itu. Disekitar makam ini juga terdapat pemakaman umum buat penduduk asli daerah tersebut. Untuk menuju ke tempat ini dapat mi akses melalui dua jalan, Jalan Sabokingking dan Jalan Arafuru. Makam Sabokingking ini merupakan makam tertua para raja atau pangeran di Palembang.
Di makam ini disemayamkan Pangeran Sido Ing Kenayan (1622-1630), Sido Ing Pasaeran atau Jamaluddin Mangkurat I (1630-1652), Ratu Sinuhun- penulis kitab Simbur Cahaya- serta imam kubur Al Habib Al Arif Billah Umar bin Muhammad Al Idrus bin Shahab, serta Panglima Kiai Kibagus Abdurrachman.
Kompleks Makam Sabokingking juga terdapat di dalam kawasan PT Pusri. Tokoh yang dimakamkan di kompleks ini antara lain Pangeran Sido Ing Kenayan (1630-1642 M). Sido Ing Kenayan adalah Raja Palembang yang menggantikan pamannya, Pangeran Sido Ing Puro (1624-1630 M) dan kedudukannya kemudian digantikan oleh sepupunya, Pangeran Sido Ing Pasarean (1642-143 M).
Makam ini berdampinngan dengan makam istri Pangeran Sido Ing Kenayan, yaitu Ratu Sinuhun. Di samping itu, terdapat pula makam guru agama raja, Habib Muhammad Imam Alfasah yang berasal dari Arab. Hingga kini, Ratu Sinuhun diyakini sebagai penulis kitab Simbur Cahaya. Kitab ini sering pula disebut Undang-undang Simbur Cahaya, yang isinya norma hukum adat.
Ada pula keyakinan, Simbur Cahaya adalah pengesahan hukum adat (lisan) yang pada masa itu berlaku sudah berlaku pada masyarakat pedalaman Sumatera Selatan. Simbur Cahaya, pada dasarnya memang mengatur rakyat di luar Palembang atau dikenal dengan istilah uluan. Aturan adat ini berlaku hingga ratusan tahun sampai UU No. 5 Tahun 1979 berlaku efektif di Sumatera Selatan. Sebelumnya, Simbur Cahaya terdiri atas lima bab?ini juga telah membentuk pranata hukum dan kelembagaan di Sumatera Selatan.
2.2Arti dari SabaKingKing
A . Asal usul sabo king king
sebelum dinamakan dengan Sabokingking, nama tempat ini Istono Sobo. Yang berarti tempat pertemuan. Mereka yang sering melakukan pertemuan adalah ulama dan para wali.
Nama Istono Sobo berganti menjadi menjadi Sabokingking setelah para raja kerajaan Palembang ikut dalam pertemuan tersebut. Yang cukup mengejutkan, keterangan Ujang, sapaan akrab Zulkifli Madinah, para ulama serta raja itu pergi ke Sabokingking dengan menggunakan kapal-kapal besar.
Dilihat dari keadaan sungai Buah yang mengelilingi areal pemakaman saat ini, sulit dipercaya jika kapal-kapal besar dapat melalui sungai tersebut. Hanya saja, Ujang yang menggantikan ayahnya, Madinah Yahya sebagai juru kunci menyakini, pada abad ke 17, saat tempat tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan, sungai Buah masih lebar dan dalam.
Bisa jadi, karena sejak dulu Palembang mendapat julukan Venesia dari Timur karena ratusan anak sungai Musi yang ada. Sehingga, para ulama berasal dari Yaman, Persia termasuk para raja yang istananya kala itu berada di kawasan PT Pusri dapat merapatkan kapal.
“Bukti kongkritnya, di daerah ini ada empat lorong yang dinamakan lorong Kemudi. Karena masyarakat pernah menemukan kemudi kapal besar di sungai,” jelasnya.
Era Ratu Sinuhun, Ciptakan UU Simbur Cahaya
Di dalam serta luar bangunan komplek, terdapat 41 makam. Di dalam, makam utamanya ialah makam Pangeran Ing Kenayan bersama istrinya Ratu Sinuhun serta Habib Muhammad Nuh yang merupakan guru besar dari Yaman dan menjadi penasehat kerajaan.
2.3.Ratu sinuhun
Pada masa pemerintahan Ratu Sinuhun sendiri, diyakini sebagai era diciptakanya UU Simbur Cahaya. Bahkan, Ratu Sinuhun inilah dikatakan sebagai pencipta UU tersebut. Yang mengatur masalah adat istiadat di Sumsel.
Berbagai masalah diatur dalam UU ini. Seperti adat bujang gadis dan perkawinan, marga dan aturan kaum, aturan dusun dan berladang, masalah pajak, serta hukuman. Pada masa penjajahan Belanda hingga kini pun, UU Simbur Cahaya masih digunakan.
“Salah satunya contohnya gotong royong. Istilah gotong royong itu berasal dari UU Simbur Cahaya,” ungkap Ujang.
Ratu Sinuhun sendiri kemudian dimakamkan di dekat suaminya, Pangeran Ing Kenayan yang lebih dulu meninggal. Setelah diikuti para pengikutnya.
Hingga kini banyak masyarakat dari berbagai penjuru berdatangan ke pemakaman ini. Untuk berziarah dan berdoa, meminta kepada Allah SWT melalui para ulama ini. Inilah yang menyebabkan masyarakat setempat terlihat banyak berjualan kembang untuk berziarah. Pengunjung lebih banyak pada Maulid Nabi dan bulan Suro.
“Bukan meminta kepada makam. Tapi melalui perantara ulama dan auliya’ ini. Doa itu kan lebih cepat dikabulkan jika melalui perantara orang yang dekat dengan Allah,” tandas Ujang.
2.4 Penemuan dari Situs Pemakaman Situs SabaKingKing
Sebuah batu diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya ditemukan di pemakaman Sabokingking, Palembang. Batu ini mirip bagian puncak bangunan candi atau stupa.
Batu berbentuk segi empat, berukuran 74 cm x 74 cm x 26 cm itu dalam posisi empat tingkat. Setiap sudutnya terdapat lubang sedalam 5 cm. Batu ini ditemukan sejumlah pekerja yang tengah merenovasi pemakaman Sabokingking, makam leluhur Kerajaan Palembang (kerajaan sebelum Kesultanan Palembang Darussalam) di Sungai Buah, Ilir Timur II, Palembang.
Menurut juru kunci makam Kemas Madinah Yahya (70 tahun), yang ditemui di rumahnya sekitar 100 meter dari makam, Minggu (5/11), Selasa lalu ketika sejumlah pekerja membuat lubang di belakang Pangeran Sido Ing Pasaeran atau di belakang bagian kepala Tuan Sayid Guru Muhammad Nur, tiba-tiba linggis mereka menyentuh benda keras. Saat dikorek secara perlahan ternyata sebuah batu.
Lalu, setelah berusaha selama dua hari, Rabu dan Kamis, batu tersebut akhirnya dapat diangkat. Lokasi ditemukan batu itu sendiri tetap dipasang kerangka besi untuk tiang penyanggah makam.
Menurut arkeolog dari Balai Arkeolog Palembang Retno Purwanti, yang sempat melihat batu tersebut, diperkirakan batu itu mirip bagian puncak bangunan candi atau stupa. Bila benar, itu artinya bagian penting dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Apalagi diyakini bahwa pemakaman Sabokingking memang diduga dibuat di atas bangunan candi-candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya. "Tapi kita perlu melakukan penelitian yang dalam mengenai kebenaran batu tersebut," katanya. Sementara batu itu sendiri kini berada di dalam Pemakaman Sabokingking.
Pada Selasa (1/11) malam, Madinah bermimpi atau mendapatkan petunjuk dari Ratu Sinuhun-kerabat dekat Kesultanan Yogyakarta. "Saya dibisiki dalam bahasa Jawa halus, yang intinya batu tersebut boleh diangkat, tapi tidak boleh dibawa keluar dari makam dan harus diletakan di dekat makam Panglima Kiai Kibagus Abdurrachman," tutur Madinah.
Sementara sampai hari ini, belum ada dari pihak pemerintah yang mendatangi Pemakaman Sabokingking. Menurut Madinah, Walikota Palembang Eddy Santana Putra saat ini tengah berada di luar kota.
Makam Sabokingking merupakan makam tertua para raja atau pangeran di Palembang. Di makam ini disemayamkan Pangeran Sido Ing Kenayan (1622-1630), Sido Ing Pasaeran atau Jamaluddin Mangkurat I (1630-1652), Ratu Sinuhun-penulis kitab Simbur Cahaya-serta imam kubur Al Habib Al Arif Billah Umar bin Muhammad Al Idrus bin Shahab, serta Panglima Kiai Kibagus Abdurrachman. (Harian Global) (Batu Granit Stupa)
BAB III
PENUTUP
1.kesimpulan
Bahwasannya situs sabo king king,adalah tempat perkumpulan para raja raja palembang terdahulu,tetapi sebelum itu ,sebelumnya adalah sebuah peninggalan disana dulu sebagai pusat agama Hindu yaitu yang bernama Shakyakirti dan Dharmapala. Jadi, sampai sekarang Shakyakirti dan Dharmapala namanya di abadikan. Setelah Aryo Damar masuk islam, maka berubahlah nama beliau menjadi Abdilla . Karena orang Palembang menyebutnya Aryodilla, itulah sebabnya ada jalan yang namanya Aryodilla.
Sumber: http://ramadan.detik.com
Sumber : http://www.palembang.go.id/
sekian di blog selanjutnya yah teman teman semoga blog ini dapat memberikan informasi bagi kalian,wasalam ,di comen
sekian di blog selanjutnya yah teman teman semoga blog ini dapat memberikan informasi bagi kalian,wasalam ,di comen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar